Saturday 26 October 2013

Tak Bisakah Dia Romantis

Tak Bisakah Dia Romantis
Gerimis malam itu masih saja belum reda. Yunita tetap saja menanti berhentinya kereta api di stasiun Gambir, menunggu kepulangan Ulul yang selalu dia nantikan suara lembutnya. Dia sangat rindu pada temannya dan rindu itu dirasa amat menyekam setelah hampir satu tahun ini mereka terpisah pada jarak. Ulul berkuliah di yogyakarta sedangkan Yunita sendiri meneruskan kuliahnya di Jakarta.
Kereta api sudah berhenti dan penumpang berhuyung-huyung turun. Matanya sibuk mencari Ulul diantara kerumunan orang berlalu-lalang. Namun sayang tak dia dapati Ulul di sana. Janjinya untuk datang menemui Yunita dirasa hanya janji belaka. Kesetiaannya menunggunya di stasiun selama dua jam berlalu begitu saja. Amat dingin diarasa udara malam itu, tapi hati dialah yang lebih merasakan dingin. Mimpinya yang saat itu akan dia rasakan pelukan hangat Ulul serasa melayang jauh bersama sepinya stasiun.
        Yunita masih saja berdiri termangu. Matanya sudah basah akan air mata, menahan gejola hati yang kian membara.
        “Hai…lama ya nunggu aku” ucap seseorang lembut.
Yunita berbalik arah. Matanya melotot terkejut melihat Ulul telah berdiri di depannya seraya menunjukkan senyum manisnya. Yunita hanya tersenyum haru dan semenit kemudian dia segera merangkul Ulul, melepaskan kerindukannya pada Ulul selama ini.
        “Kamu membuatku hampir menangis Lul” ucap Yunita di sela isakan tangisnya.
        “Bukan hampir tapi emang sudah kan?” canda Ulul. Yunita memukul kecil dada Ulul. Merasa haru sekaligus bahagia. Abim hanya tertawa kecil dan mendekapku erat.
        “kita pulang yuk..” ajak Ulul.
Yunita termangu sesaat. Kecupan lembut yang begitu dia rindukan tak dia dapati saat itu. Sikap Ulul yang selau kaku tetap dia dapati meski telah satu tahun mereka  terpisah pada jarak. Ulul bukanlah tipe cowok romantis. Ulul adalah cowok tegas dan bijaksana yang tak pernah memberinya belaian lembut kecuali dengan canda dan leluconnya. Namun begitu Yunita selalu sayang dan cinta dia. Dia sendiri yakin bahwa Ulul juga mencintainya. Buktinya selama lebih tiga tahun mereka pacaran tak sekalipun Ulul menyakiti Yunita. Ulul selau membuatnya tertawa diantara nada-nada humornya. Selama mereka pacaran cuma sekali Ulul mencium Yunita ketika ia ulang tahun dan itupun juga di kening.
        “Heh..kok ngelamun sih, pulang yuk.” Kata Ulul mengagetkan Yunita. Yunita mengangguk pelan dan membiarkan Ulul menggandeng tangan Yunita. Ada yang janggal saat itu dirasakannya. Ya.. Ulul mau menggandengnya. 
        Satu jam telah berlalu sia-sia. Ulul tak kunjung datang malam itu sesuai janjinya untuk menemui Yunita di taman. Yunita hanya sabar menunggu meski setiap menit malam itu dia rasakan penuh dengan rasa iri ketika melihat pasangan yang lain tengah memadu kasih. Romantis sekali. Dia jadi teringat akan kata-kata Ikfi tadi siang yang membuat perasaannya bimbang.
        “menurut ku pacaran tanpa belaian dan ciuman itu ibarat makan tanpa lauk, kurang lengkap.” Ceplos Ikfi mengomentari Yunita ketika ia menceritakan tentang sikap Ulul selama mereka pacaran. Mendengar komentar Ikfi, Yunita hanya tertunduk.
        “Coba kamu pikir selama kamu pacaran apa yang sudah Ulul kasih ke kamu. Cuma kasih sayang? Itu kurang non, apa kamu cukup puas dengan ngerasain kasih sayang itu dan apa kamu sudah pernah dapat wujud dari kasih sayang itu?”
        “maksud mu?”tanyaku tak mengerti.
        “misalnya kalau dia apel dia ngasih setangkai mawar buat kamu atau setidaknya dia mencium kening mu sebagai ungkapan dia sayang dan cinta sama kamu”
        “Ulul memang tidak pernah melakukannya Fi…” kata Yunita datar.
        “Lha terus kenapa kamu betah. Cowok nggak romantis gitu kenapa masih kamu pertahankan. Bisa makan ati tahu nggak! Boro-boro kamu dibelai, dipegang saja tidak. Menurut ku cowok seperti itu tidak bisa menghargai arti cinta. kamu benda hidup Yun, yang kadang juga ingin disentuh, tapi sayangnya kamu bego jika harus rela menyerahkan hati mu pada dia.” ucap Ikfi panjang lebar yang selalu mengiang-ngiang di telingaku. 
“Apa benar kata Ikfi? Entahlah aku sendiri tak mengerti. Kadang aku sendiri sempat berfikir apa benar Ulul mencintaiku, karena selama ini Ulul tak sekalipun membelaiku ketika dia apel. Hatiku benar-benar sakit mengingat itu semua. Ulul bukanlah tipe cowok romantis yang selau kuimpikan, Ulul yang selau bersikap biasa bila bersamaku dan anehnya semua itu kujalani begitu saja selama tiga tahun lebih, bukan waktu yang singkat memang, karena itu aku selalu berusaha menepis jauh-jauh kegundahanku soal cowok romantis.”
Tapi tidak dengan malam itu. Ketidaksabaran Yunita menunggu Ulul yang molor datang membuat dia semakin yakin kalau Ulul tidak menyayanginya ataupun mencintainya. Hubungan itu hanya sebagai hubungan berstatus pacaran tapi tanpa cinta. Meskipun tiga tahun yang lalu Ulul resmi mengikrarkan cintanya pada Yunita.
        “Kamu lama ya menugguku? Maaf mobilku mogok tadi” kata Ulul menghentikan niat Yunita yang ingin meniggalkan taman saat itu juga.             
        “Tidak ada alasan lain?” Tanya Yunita sinis. Ulul menatap dia dengan janggal.
        “Kamu marah Ta?”, tanya Ulul datar.
Yunita hanya acuh tak acuh. Yunita ingin tahu bagaimana reaksi Ulul jika melihat dia marah. Yunita ingin Ulul mengerti apa yang dia iginkan, menjadi cowok romantis itulah mimpinya. Tidak seperti saat itu. Yunita dan Ulul duduk dalam jarak setengah meter. Tidak dekat dan mesra-mesraan seperti pasangan lain malam itu.
        “Ta maafin aku, tapi mobilku emang tadi mogok.”
        “Kamu kan bisa telepon atau sms aku Lul, bukan dengan cara membiarkanku menuggumu kayak gini.”
        “Aku lupa bawa Hp Ta.”, ucapnya pelan. Aku tetap tak mengindahkannya.
        “Kamu tahu tidak Lul, malam ini aku semakin yakin kalau kamu memang tidak pernah serius mencintaiku” papar Yunita tersendat.
        “Ta kenapa kamu bicara seperti itu. Apa kamu kira selama tiga tahun lebih kita pacaran aku hanya iseng saja. Aku pikir kamu bisa paham tentang aku, tapi nyatanya…”
        “Ya aku memang tidak paham tentang kamu. Kamu yang kaku dan beku bila di sampingku yang tidak pernah membelaiku dan mengucapkan kalimat-kalimat indah di telingaku. Kamu yang cuma sekali mencium dan berkata aku cinta kamu. Kamu yang tidak memberiku perhatian-perhatian romantis selama ini. Kamu..kamu Lul membuatku muak dengan semua ini”, kata Yunita dengan nada tersendat.     
Mata Yunita telah tergenang air hangat dan dia sunguh tidak sanggup lagi membendungnya.     
        “Jadi kamu pikir cinta cuma bisa diungkapkan dengan keromantisan Ta, kamu kira apa hubunga kita terjalin tanpa rasa apa-apa dariku?”, tanya Ulul.
Yunita masih terdiam bisu dalam tangisnya.
        “Ta..selama ini aku mengira kamu sudah mengerti banyak tentang aku, tapi ternyata aku salah. Kamu bukan Yunitaku yang dulu..”
        “Kamu memang salah menilai aku dan akupun juga salah menilai kamu. Menilai tentang hatimu dan tentang cintamu selama ini”
        “Perlu kamu tahu Ta aku sangat mencintaimu dan sayangnya rasa cintaku ini harus kamu tuntut dengan keromantisan”
        “Aku tidak bermaksud menuntut Lul, aku cuma ingin hubungan kita indah seperti orang lain”
        “Wujud dari keindahan itu bukan terletak pada keromantisan Ta tapi terletak pada cinta itu sendiri. Aku tidak pernah membelai dan menciummu karena aku menghormati cinta kita. Aku tidak ingin hubungan kita menjadi ternoda dengan hal-hal yang dimulai dari belaian ataupun ciuman. Aku sayang kamu dan dengan itulah aku bisa buktikan seberapa dalam aku mencintaimu”
Dada Yunita berdesir seketika. Segera dia tatap mata teduh Ulul. Disana ia dapati keteduhan cinta dan kasihnya.
        “Ta…jika kamu anggap cinta cuma bisa dinyatakan dengan sentuhan-sentuhan keromantisan itu salah. Cinta bukan cuma itu saja. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjaga hubungan suci itu tetap suci sampai kita benar-benar terikat pada hubungan yang halal. Selama ini aku kira kamu bisa mengrti itu semua. Tapi aku salah dan untuk itu aku minta maaf jika aku tidak bisa menjadi seperti apa yang kamu mau”
        “Lul aku cuma..”, ucap Yunita tak terteruskan.
Ada rasa sesak yang keluar begitu saja di hatinya. Yunita telah melukai Ulul dan itu bisa ia lihat dari kalimat datarnya.
        “Kamu tidak salah Ta dalam hal ini. Dan sepautnya aku melepaskanmu malam ini, membiarkanmu mencari cowok romantis seperti harapanmu. Jangan kamu kira aku tidak pernah mencintaimu, karena itu membuatku terluka. Jujur selama hidaupku aku tidak pernah memikirkan gadis lain selain dirimu”
Bersaman kalimat itu Ulul berlalu meninggalkannya. Entah…kenapa bibir Yunita tak mampu mencegah langkah Ulul. Semua ia rasa bagai mimpi. Hanya dengan satu kesalahan ia buat semua berakhir dalam sekejap. Air matanyapun sudah mengalir deras. Seharusnya ia bangga memiliki Ulul yang tidak pernah neko-neko. Seharusnya aku tidak mendengarkan pendapat-pendapat Ikfi tentang cowok romantis. Seharusnya aku tidak membuat Ulul terluka saat itu.
        Kereta api di stasiun Balapan sudah berangkat dua menit setelah ia tiba di sana. Yunita berlari kesana-kemari memanggil-manggil nama Ulul dari jendela satu ke jendela lain. Namun usahanya itu tanpa hasil. Kereta api dengan perlahan telah membawa Ululnya dan juga cintanya pergi jauh. Yunita berdiri terpaku melihat kereta api yang kian menjauh. Sesalnya menumpuk. Yunita datang terlambat hingga tidak sempat mengatakan maafnya pada Ulul.
        Kini Yunita mulai sadar bahwa tidak ada yang lebih bisa membahagiakannya kecuali dengan kehadiran Ulul. Bagaimanapun dia, romantis ataupun tidak dialah orang yang benar-benar ia cintai. Kenangan-kengan indah bersamanya walau tanpa kemesraan saat itu membelainya dengan rasa yang teramat. Asanya telah pergi dan itu cuma bisa ia lakukan dengan menangis terpaku di tempatnya berdiri. Hidupnya tiada arti tanpa Ulul, dengan mencintainya apa adanya itu sudah lebih dari cukup. Tidak ada lagi tuntutan untuk dia berubah menjadi Ulul yang romantis. Rasa sesal telah membuatnya menyimpan permintaan maaf untuk Ulul.
        Sampai dadanya tersentak merasakan tangan seseorang meraih bahunya Yunita. Ia menatap tajam wajah itu. Mata teduh yang selalu membuatnya merasa damai jika didekat Ulul. Kelebutan jiwanya senantiasa menyuguhkan warna indah dalam memori dan sungguh tidak ada yang lebih romantis selain Ulul….

Astronot Antri BBM

Astronot Antri BBM


                Dalam tulisan Drajat Wibowo (2005) ada anekdot sebagai berikut. Suatu ketika Indonesia dipercaya menjadi tempat peluncuran pesawat ulangalik
                Astronotnya gabungan dari tiga negara Rusia, Arab Saudi, dan Indonesia. Pada saat keberangkatan, tiga astronot itu terlambat.
                Satu jam kemudian astronot Rusia datang. Dia berkata, “Mohon maaf, saya telat. Saya penggemar Maria Sharapova. Saya menonton dia dulu di TV.
                Tidak lama kemudian, astronot Arab Saudi tiba. “Maaf saya terlambat. Tadi saya lihat Masjid Istiqlal bagus sekali, jadi saya sholat dulu disana.” Ujarnya
                Beberapa jam berlalu, astronot Indonesia belum juga hadir. Setalah 9 jam, barulah dia muncul dan berkata, “Mohon maaf saya terlambat .Tadi saya terpaksa Antri Konpensasi BBM.”

Wednesday 23 October 2013

Kawasan Ekonomi Berbasis Iptek

Kawasan Ekonomi Berbasis Iptek


Knowledge based society telah ditetapkan sebagai kebijakan nasional dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif, dan kompetitif dalam peradaban berbasis pengetahuan.
                Untuk menjabarkan, kata menristek, secara nasional perlu menetapkan penerapan program belajar sepanjang hayat bagi masyarakat, pengembangan inovasi nasional, peningkatan investasi penelitian, dan pengambangan IPTEK.
                Sasaranya adalah pada tahun 2020 di lingkungan ASEAN, kita harus menjadi kawasan ekonomi berbasis iptek. Masyarakat perlu memeahami bahwa longlife education itu tak mengenal batas usia.
                Hal ini sesuai dengan kata kanjeng Nabi Muhammad, “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat.” Mudah-mudahan ide menristek itu tidak menjadi jargon politik, tapi benar-benar membumi alias dijalankan sepenuhnya...



Monday 21 October 2013

PERULANGAN PADA QUICK BASIC

PERULANGAN PADA QUICK BASIC

PERULANGAN PADA QUICK BASIC

Perulangan pada Qbasic adalah merupakan suatu kondisi yang memenuhi untuk melakukan perulangan statement tertentu sampai kondisi tersebut tidak terpenuhi sehingga perulangan dihentikan.
Perulangan pada Qbasic dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Perulangan Tunggal : Untuk menghindari penulisan instruksi secara berulang (Looping). Qbasic menyediakan statement FOR NEXT. Dimana banyaknya interasi pengulangan dapat ditentukan.
2. Pengulangan Jamak : Dikenal sebagai NESTED LOOPING yang merupakan pengulangan yang terjadi didalam suatu pengulangan.
Contoh Program pengulangan pada QuickBasic :
CLS
FOR I = 2 TO 10 STEP –2
FOR K = 2 TO 1 STEP 2
PRINT K;
NEXT K
PRINT
NEXT I
FOR I = 8 TO 2 STEP –2
FOR K = 2 TO 1 STEP 2
PRINT K;
NEXT K
PRINT
NEXT I
END
Maka OutPutnya adalah seperti ini :
2
2   4
2   4   6
2   4   6   8
2   4   6   8   10
2   4   6   8
2   4   6
2   4
2

Bentuk Struktur dan Contoh Program If, Switch-Case, Goto dalam program c++



Bentuk Struktur dan Contoh Program If, Switch-Case, Goto

Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit memberikan ulasan singkat mengenai bahasa pemograman yang sudah sering kita dengar yaitu C++. Ada 3 point yang ingin saya bagikan ke temen-temen pada pembahasan kali ini yaitu (struktur kontrol ) dan (struktur percabangan ) dan (struktur perpindahan )

1. STRUKTUR KONTROL
Struktur kondisional (kontrol) : IF and Else digunakan untuk mengeksekusi sebuah atau satu blok instruksi jika kondisi terpenuhi.
Bentuk_umun_Sintaks:
If(condition)statement;
Condition merupakan ekspresi yang dievaluasi.
Jika kondisi bernilai true, maka statement akan dijalankan.
Jika false, maka statement akan diabaikan dan program menjalankan instruksi selanjutnya.
Jika ada lebih dari satu instruksi yang akan dijalankan maka harus dibuat dalam blok instruksi dengan menggunakan tanda kurung kurawal {};
Dapat juga menggunakan keyword else, jika kondisi tidak terpenuhi.
Bentuk umum if-else :
If(condition) statement-true;
 else statement-false;
Contoh :
If(nilai>65)
cout<<”Anda Lulus \n”;
else
cout<<”Anda Tidak Lulus \n”;
Bentuk umum Nested(if dalam if) yaitu  if-else :
If(condition-1)
Statement-1;
Else if(condition-2)
Statement-2;
Else if(condition-3)
Statement-3;
Else
Statement-4;


Nested if else digunakan untuk membentuk multiway selection. Anda dapat membentuk nested if else sepanjang yang anda inginkan.
Contoh Program Sederhana if :
#include"iostream.h"
main(){
int nilai;
char Ket;
cout<<”Masukkan Nilai Anda:”;
cin>>nilai;
if(nilai<55)
Ket=’E’;
else if (nilai<65)
Ket=’D’;
else if(nilai<75)
Ket=’C’;
else if(nilai<85)
Ket=’B’;
else
Ket=’A’;
cout<<”Keterangan Anda:”<<<’\n’;
return 0;
}









Output :


 Contoh Program Sederhana menggunakan kombinasi operasi boolean  if :
#include"iostream.h"
main(){
int n;
cout<<”Masukkan Nilai Anda:”;
cin>>n;
if((n>=85)&&(n<=100))
cout<<”Anda Mendapat Grade A”;
else if ((n>=75)&&(n<85))
cout<<”Anda Mendapat Grade B”;
else if((n>65)&&(n<75))
cout<<”Anda Mendapat Grade C”;
else
cout<<”Anda Mendapat Grade D”;
return 0;
}
Output :

Contoh Program Sederhana menggunakan kombinasi mod/sisa bagi  if :
#include"iostream.h"
#include"stdio.h"
int main()
{
int n;
clrscr();
cout<<”Input Banyak Data:”;
cin>>n;
for(int i=1;i<=n;i++)
{
if(i%2==0)
cout<<<”Bilangan genap \n”;
else
cout<<<”Bilangan ganjil \n”;
}
getch();
return 0;
}
Output :
Contoh Program Sederhana menggunakan kombinasi mod/sisa bagi dan perulangan for dalam if :
#include"iostream"
#include"stdio.h"
int main()
{
clrscr();
int a,d,t;
cout<<”Masukan Banyaknya Baris”;
cin>>a;
for(int b=1;b<=a;b++)
{
  d=0;
  t=d;
  for(int c=1;c<=b;c++)
{
  d +=c;
  cout<
  if(c
  cout<<”+”;
  t=d+t;
  }
   cout <<”=”; cout<<<’\n’;
}
gotoxy(20,b+2);cout<<”Total=”<
getch();
return 0;
}
Output :


2. Struktur Perpindahan 
Instruksi Continue
Instruksi continue menyebabkan program akan melewatkan instruksi selanjutnya hingga akhir blok dalam loop atau dengan kata lain langung melompat ke iterasi selanjutnya.
Contoh:
//break loop example
#include
int main()
{
for(int n=10;n>0;n--){
if(n==5) continue;
cout<<”Fire!”;
return 0;
}
Output :
Instruksi Goto
Menyebabkan lompatan dalam program. Tujuan dari lompatan di identifikasikan dengan label, yang berisikan argument-argumen. Penulisan label diikuti dengan tanda colon ( : )
Instruksi Break
Program akan keluar dari loop walaupun kondisi untuk berakhirnya loop belum terpenuhi.
Contoh :
#include"iostream.h"
int main()
{
int n;
for(n=10;n>0;n--)
{
cout<<<”, “;
if (n==3)
{
cout<<”Countdown aborted!”;
break;
}
}
return 0;
}
Output :
3. STRUKTUR SELEKSI SWITCH
Instruksi switch digunakan untuk membandingkan beberapa nilai konstan yang mungkin untuk sebuah ekspresi, hamper sama dengan if dan else if
Bentuk umum :
switch (expression){
case constant-1:
            instruksi-1;
            break;
case constant-2:
            instruksi-2;
            break;
default:
            default blok of instruksi;
}
Switch mengevaluasi dan memeriksa apakah ekuivalen dengan constant1, jika ya, maka akan mengeksekusi blok of instruction 1 sampai terbaca keyword break, kemudian program akan lompat ke akhir dari struktur selektif switch.
Contoh :
#include"iostream.h"
int main()
{
char grade;
cout<<”Grade Anda:”;
cin>>grade;
switch(grade)
{
case ‘A’:
case ‘a’:
cout<<”Nilai anda antara 85 hingga 100”;
break;
case ‘B’:
case ‘b’:
cout<<”Nilai anda antara 75 hingga 84”;
break;
case ‘C’:
case ‘c’:
cout<<”Nilai anda antara 65 hingga 74”;
break;
case ‘D’:
case ‘d’:
cout<<”Nilai anda dibawah 65”;
break;
default:
cout<<”Anda salah memasukan grade”;
break;
}
Cout<
return 0;
}
Output :