Friday, 28 August 2015

Contoh program Cobol pada organisasi file sequential

Contoh program Cobol pada organisasi file sequential

Contoh Program untuk memasukkan data

IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. CONTOH-FILE.
ENVIRONMENT DIVISION.
INPUT-OUTPUT SECTION.
FILE-CONTROL.
          SELECT PEGAWAI ASSIGN TO DISK
          ORGANIZATION IS SEQUENTIAL
          ACCESS MODE IS SEQUENTIAL.
          FILE-STATUS IS STATUS-SALAH.
DATA DIVISION.
FILE SECTION.
FD    PEGAWAI
         LABEL RECORD IS STANDARD
         VALUE OF FILE-ID IS ‘PEG.DAT’
         DATA RECORD IS REC-PEG.
01     REC-PEG.
         02 NAMA PIC X(10).
         02 ALAMAT PIC X(20).
         02 UMUR PIC 99.
WORKING-STORAGE SECTION.
77     STATUS-SALAH PIC XX.
01     SUDAH-BENAR PIC X.
         88 BENAR VALUE ‘y’, ‘Y’.
         88 BELUM VALUE ‘T’,’t’.
01     MASUKKAN-DATA-LAGI PIC X.
        88 LAGI VALUE ‘Y’, ‘y’.
        88 TIDAK VALUE ‘T’, ‘t’.
SCREEN SECTION.
01    HAPUS-LAYAR.
        02 BLANK SCREEN.
01    LAYAR-DATA.
        02 LINE 4 COLUMN 5 ‘NAMA :’
        02 COLUMN PLUS 1 PIC X(10) TO NAMA.
        02 LINE 5 COLUMN 5 ‘ALAMAT :’
        02 COLUMN PLUS 1 PIC X(25) TO ALAMAT.
        02 LINE 6 COLUMN 5 ‘UMUR :’
        02 COLUMN PLUS 1 PIC 99 TO UMUR.
PROCEDURE DIVISION.
BUKA-FILE.
        OPEN OUTPUT PEGAWAI.
MULAI.
       MOVE SPACE TO SUDAH-BENAR
       PERFORM INPUT-DATA UNTIL BENAR
       PERFORM REKAM-DATA
       PERFORM ADA-LAGI.
TANYA-ADA-LAGI.
       IF LAGI GO TO MULAI.
SELESAI.
      CLOSE PEGAWAI.
      STOP RUN.
INPUT-DATA.
      DISPLAY HAPUS-LAYAR
      DISPLAY LAYAR-DATA
      ACCEPT LAYAR-DATA.
      DISPLAY (10, 5) ‘SUDAH BENAR (Y/T) ?’
      ACCEPT ( , ) SUDAH-BENAR.
REKAM-DATA.
     MOVE SPACE TO STATUS-SALAH
     WRITE REC-PEG.
     PERFORM TANYA-REKAM.
ADA-LAGI.
     DISPLAY (12, 5) ‘ADA LAGI DATA (Y/T) ? ‘
     ACCEPT ( , ) MASUKKAN-DATA-LAGI.
TANYA-REKAM.
     IF STATUS-SALAH =’34’
                  DISPLAY (12, 5) ‘DISK FULL’.
------------------------------------********-----------------------------------
NILAI STATUS ORGANISASI FILE URUT

NILAI      KETERANGAN
       00      TDK TERJADI KESALAHAN
       10      EOF
       30      FILE NOT FOUND
       34      DISK SPACE FULL
       91      STRUKTUR FILE RUSAK

Bentuk Bentuk Organisasi

Bentuk Bentuk Organisasi

Bentuk-bentuk Organisasi

Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tujuan, maka bentuk organisasi itu dapat di bedakan seperti berikut :

  • Bentuk Organisasi lini ( Line Organization).
  • Bentuk Organisasi fungsional ( Funcional Organization ).
  • Bentuk Organisasi komusaris ( Commission  Organization ).
  • Bentuk Organisasi Komisaris ( Commission  Organization ).
  • Bentuk Organisasi Matriks ( Matrix Organization ).
  • Bentuk Organisasi Lini ( pencipta : Henry Fayol dari Prancis )

Ciri-Cirinya :
Organisasi Masih Kecil.
Jumlah Kariawan Masih Sedikit.
Pemilik biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
Hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan pada umumnya bersifat langsung(face to face)
Susunan organisasi tidak rumit.
Tujuan yang di capai masih relative sederhana.
Alat-alat yang dibutuhkan masih sangat sederhana.
Produksi belum beranekaragam (diversified)
 Kelebihan :
Kesatuan komando terjamin sangat baik.
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
Rasa solidaritas antara kawan umumnya tinggi.
Kelemahan :
 GAMBAR 1. Bentuk Organisasi Lini
Seluruh organisasi terlalu tergantung kepada satu orang .
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
Kesempatan atau peluang karyawan untuk berkembang terbatas.

Bentuk Organisasi Fungsional ( Pencipta : Fedrick W. Taylor ).
Bentuk organisasi fungsional ini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat hubungan yang tidak terlalu menekankan kepadahierarki structural, akan tetapi lebih banyak didasarkan kepada sifat dan jenis fungsi yang perlu di jalankan.

Kelebihan :
Spesialisasi para karyawan dapat digunakan semaksimal mungkin.
Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi sejenis pada umum nya tinggi.
Koorganisasi antara orang yang menjalankan suatu fungsi mudah dilaksanakan.
Kekurangan
Adanya kecenderungan bagi para karyawan terlalu menspesialisasikan diri dalam suatu bidang kegiatan tertentu,
Orang yang bergerak dalam satu bidang tertentu cenderung mementingkan fungsinya saja.






Bentuk Organisasi Lini Dan Staff ( Pencipta : Harrington  Emerson)
Merupakan organisasi yang besar kegiatannya cukup banyak dan kompleks, sehingga orang-orang yang berada dalam organisasi di bagi dalam dua kelompok.
Kelompok Lini : yakni orang-orang yang melaksanakan tugas-tugas dalam organisasi ,berhak mengeluarkan perintah dan mengambil keputusan-keputusan akhir.
Kelompok staff atau pembantu : yakni kelompok orang-orang ahli dan orang-orang penunjang seperti orang-orang pada sekertariat, bagian peralatan/perlengkapan
Kelompok orang ahli ini ada 2 jenis yaitu :
Asisten Pribadi.
Asisten Ahli.
Kelebihan :
 Ada pembagian tugas yang jelas bagi setiap orang.
Spesialisasi dalam pekerjaan dapat berkembang.
Bakat setiap orang lebih mudah berkembang dengan adanya spesialisasi.
Disiplin kerja cukup tinggi.
Kekurangan :
Mudah timbul perselisihan dalam pekerjaan, karena adanya dua kelompok yang berbeda kewenangan.
Dapat mengganggu kelancaran tugas


Bentuk Organisasi Komisaris
Pimpinan bersifat kolega atau dewan, yang artinya terdiri dari beberapa orang dimana segala putusan diambil dan dipertanggungjawabkan secara bersama,
Kelebihan :
Prinsip musyawarah berjalan sebaik-baiknya, sehingga semua saran pendapat dan ide dapat ditampung dan diperhatikan.
Keputusan yang diambil dapat memuaskan semua pihak, sebab semua pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama.
Kemungkinan seseorang untuk bertindak sendiri atau dictator sangat kecil.
Kelemahan :
Proses pengambilan keputusan biasanya memakan waktu lama dan dengan demikian memakan tenaga dan biaya yang cukup tinggi.
Pelaksanaan kerja dapat macet karena banyaknya pimpinan yang mempunyai wewenang yang sama.


Bentuk Organisasi Matriks
Bentuk organisasi matriks mencerminkan koordinasi antara depatrement/bidang bagian yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi matriks bermaksud untuk mengombinasikan kebaikan0kebaikan kedua tipe desain structural dan fungsional dengan menghindarkan kekurangan-kekurangannya.
Kelebihan :
memaksimumkan efisiensi penggunaan tenaga-tenaga fungsional dan structural.
Memberikan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas dan melipat gandakan pemanfaatan sumber-sumber yang beraneka ragam .
Mentsimulasi kerja antardisiplin dan mempermudah kegiatan-kegiatan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientaasi proyek.
 Membebaskan manajemen puncak dari perencanaaan.


Daftar Pustaka :
Drs. DYDIET HARDJITO.Msc : Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, Jakarta 1995.

Geoffery Mills, Oliver Standingford, Robet C Appleby : MANAJEMEN PERKANTORAN MODEREN

Stephen P.Robbins, KJusuf Udaya, Lic, Ec. : Teori Organisasi Struktur, Design & Aplikasi

M.C. Barnes et al. : COMPANY ORGANISATION : Theory and Practice. Keluaran George Allen & Unwin. Ltd., London, 1969.

Wednesday, 1 April 2015

Sejarah Lahirnya Pancasila

Sejarah Lahirnya Pancasila

Mari kita telusuri fakta-fakta sejarah tentang kelahiran pancasila. Dalam rapat BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945, Bung Karno menyatakan antara lain: ”Saya mengakui, pada waktu saya berumur 16 tahun, duduk di bangku sekolah H.B.S. di Surabaya, saya dipengaruhi seorang sosialis yang bernama A. Baars, yang memberi pelajaran kepada saya, – katanya : jangan berpaham kebangsaan, tetapi berpahamlah rasa kemanusiaan seluruh dunia, jangan mempunyai rasa kebangsaan sedikitpun. Itu terjadi pada tahun 1917. akan tetapi pada tahun 1918, alhamdulillah, ada orang lain yang memperingatkan saya, ia adalah Dr. Sun Yat Sen ! Di dalam tulisannya “San Min Cu I” atau “The THREE people’s Principles”, saya mendapatkan pelajaran yang membongkar kosmopolitanisme yang diajarkan oleh A. Baars itu. Dalam hati saya sejak itu tertanamlah rasa kebangsaan, oleh pengaruh“The THREE people’s Principles” itu. Maka oleh karena itu, jikalau seluruh bangsa Tionghoa menganggap Dr. Sun Yat Sen sebagai penganjurnya, yakinlah bahwasanya Bung Karno juga seorang Indonesia yang dengan perasaan hormat dengan sehormat-hormatnya merasa berterima kasih kepada Dr. Sun Yat Sen, -sampai masuk ke liang kubur.”
Lebih lanjut ketika membicarakan prinsip keadilan sosial, Bung Karno, sekali lagi menebutkan pengaruh San Min Cu I karya Dr. Sun Yat Sen:”Prinsip nomor 4 sekarang saya usulkan. Saya didalam tiga hari ini belum mendengarkan prinsip itu, yaitu kesejahteraan, prinsip: tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka. Saya katakan tadi prinsipnya San Min Cu I ialah “Mintsu, Min Chuan , Min Sheng” : Nationalism, democracy, socialism. Maka prinsip kita …..harus …… sociale rechtvaardigheid.”
Pada bagian lain dari pidato Bung Karno tersebut, dia menyatakan:”Maka demikian pula jikalau kita mendirikan negara Indonesia merdeka, Paduka tuan ketua, timbullah pertanyaan: Apakah Weltanschaung” kita, untuk mendirikan negara Indonesia merdeka di atasnya?Apakah nasional sosialisme ? ataukah historisch-materialisme ? Apakah San Min Cu I, sebagai dikatakan oleh Dr. Sun Yat Sen ? Di dalam tahun 1912 Sun Yat Sen mendirikan negara Tiongkok merdeka, tapi “Weltanschaung” telah dalam tahun 1885, kalau saya tidak salah, dipikirkan, dirancangkan. Di dalam buku “The THREE people’s Principles” San Min Cu I,-Mintsu, Min Chuan , Min Sheng” : Nationalisme, demokrasi, sosialisme,- telah digunakan oleh Dr. Sun Yat Sen Weltanschaung itu, tapi batu tahun 1912 beliau mendirikan negara baru di atas “Weltanschaung” San Min Cu I itu, yang telah disediakan terlebih dahulu berpuluh-puluh tahun.” (Tujuh Bahan Pokok demokrasi, Dua – R. Bandung, hal. 9-14.)
Pengaruh posmopolitanisme (internasionalisme) kaya A. Baars dan San Min Cu I kaya Dr. Sun Yat Sen yang diterima bung Karno pada tahun 1917 dan 1918 disaat ia menduduki bangku sekolah H.B.S. benar-benar mendalam. Ha ini dapat dibuktikan pada saat Konprensi Partai Indonesia (partindo) di Mataram pada tahun 1933, bung Karno menyampaikan gagasan tentang marhaennisme, yang pengertiannya ialah :
a) Sosio – nasionalisme, yang terdiri dari : Internasionalisme, Nasionalisme
b) Sosio – demokrasi, yang tersiri dari : Demokrasi, Keadilan sosial.
Jadi marhaenisme menurut Bung Karno yang dicetuskan pada tahun 1933 di Mataram yaitu : Internasionalisme ; Nasionalisme ; Demokrasi : Keadilan sosial. (Endang Saifuddin Anshari MA. Piagam Jakarta, 22 Juni 1945, Pustaka Bandung1981, hql 17-19.)
Dan jika kita perhatikan dengan seksama, akan jelas sekali bahwa 4 unsur marhainisme seluruhnya diambil dari Internasionalisme milik A. Baars dan Nasionalisme, Demokrasi serta keadilan sosial (sosialisme) seluruhnya diambil dari San Min Cu I milik Dr. Sun Yat Sen.
Sekarang marilah kita membuktikan bahwa Pancasila yang dicetuskan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 di depan sidang BPUPKI adalah sama dengan Marhainisme yang disampaikan dalam Konprensi Partindo di Mataram pada tahun 1933, yang itu seluruhnya diambil dari kosmopolitanisme milik A. Baars dan San Min Cu I milik Dr. Sun Yat Sen. Di dalam pidato Bung Karno pada tanggal 1 juni 1945 itu antara lain berbunyi :”Saudara-saudara ! Dasar negara telah saya sebutkan, lima bilangannya. Inikah Panca Dharma ? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar…..Namanya bukan Panca Dharma, tetapi….saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa…..namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. Kelima sila tadi berurutan sebagai berikut:
1.Kebangsaan Idonesia;
2.Internasionalisme atau peri-kemanusiaan;
3.Mufakat atau domokrasi;
4.Kesejahteraan sosial;
5.Ke-Tuhanan.
(Pidato Bung Karno pada tanggal 1 juni 1945 dimuat dalam “20 tahun Indonesia Merdeka” Dep. Penerangan RI. 1965.)
Kelima sila dari Pancasila Bung Karno ini, kita cocokkan dengan marhaenisme Bung Karno adalah persis sama, Cuman ditambah dengan Ke Tuhanan. Untuk lebih jelasnya baiklah kita susun sebagai berikut:
1.Kebangsaan Indonesia berarti sama dengan nasionalisme dalam marhaenisme, juga sama dengan nasionalisme milik San Min Cu I milik Dr. Sun yat Sen, Cuma ditambah dengan kata-kata Indonesia.
2.Internasionalisme atau peri-kemanusiaan berarti sama dengan internasionalisme dalam marhaenisme, juga sama dengan internasionalisme (kosmopolitanisme) milik A. Baars.
3.Mufakat atau demokrasi berarti sama dengan demokrasi dalam marhaenisme, juga sama dengan demokrasi dalam San Min Cu I milik Dr. Sun Yat Sen;
4.Kesejahteraan sosial berarti sama dengan keadilan sosial dalam marhaenisme, juga berarti sama dengan sosialisme dalam San Min Cu I milik Dr. Sun Yat Sen.
5.Ke-Tuhanan yang diambil dari pendapat-pendapat para pemimpin Islam, yang berbicara lebih dahulu dari Bung Karno, di dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945.
Dengan cara mencocokkan seperti ini, berarti nampak dengan jelas bahwa Pancasila yang dicetuskan oleh Bung Karno pada tanggal 1 juni 1945, yang merupakan”Rumus Pancasila I”, sehingga dijadikan Hari Lahirnya Pancasila, berasal dari 3 sumber yaitu:
1.Dari San Min Cu I Dr. Sun Yat Sen (Cina);
2.Dari internasionalisme (kosmopolitanisme A. Baars (Belanda).
3.Dari umat Islam.
Jadi Pancasila 1 Juni 1945, adalah bersumber dari : (1) Cina; (2) Belanda; dan (3) Islam. Dengan begitu bahwa pendapat yang menyatakan Pancasila itu digali dari bumi Indonesia sendiri atau dari peninggalan nenek moyang adalah sangat keliru dan salah !
Sebagaimana telah dimaklumi bahwa sebelum sidang pertama BPUPKI itu berakhir, dibentuklah satu panitia kecil untuk :
1.Merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar negara, berdasarkan pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.
2.Menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamirkan Indonesia merdeka.
Dari dalam panitia kecil itu dipilih lagi 9 orang untuk menyelenggarakan tugas itu. Rencana mereka itu disetujui pada tanggal 22 Juni 1945, yang kemudian diberikan nama dengan “Piagam Jakarta”.

Piagam Jakarta berbunyi:
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karna tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampai kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Alloh Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan bebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini memyatakan kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan ikut melasanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum Dasar Negara Indonesia yang berdasar kedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada : Ke- Tuhanan, dengan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk – kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indinesia.”
Jakarta, 22-6-1605.
Ir. SOEKARNO ;
Drs. Mohammad Hatta ;
Mr. A.A Maramis ;
Abikusno Tjokrosujoso ;
Abdul Kahar Muzakir ;
H.A. Salim ;
Mr. Achmad Subardjo ;
Wachid Hasjim ;
Mr. Muhammad Yamin
(Moh. Hatta dkk. Op.cit. hal. 30-32)
Dengan begitu, maka Pancasila menurut Piagam Jakarta 22 Juni 1945, dan ini merupakan Rumus Pancasila II, berbeda dengan Rumus Pancasila I. Lebih jelasnya Rumus Pancasila II ini adalah sebagai berikut ;
1.Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab ;
3.Persatuan Indonesia ;
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ;
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia